Teori Film

Senin, 28 Mei 2012

Sejarah Teknologi Film (1895 - Digital)





(Film Style and Technology : 1895-1899). Periode ini merupakan periode awal munculnya cinema. Gambar bergerak yang kita kenal saat ini merupakan pengembangan fotografi ditahun 1889, sehingga style periode ini sangat dipengaruhi oleh framing fotografi (landscape) dan tetaer. Sehingga periode ini dikenal sebagai periode style teaterikal.

 (Film Style and Technologi : 1900-1906). Periode ini pertama kalinya menggunakan studio sebagai lokasi produksi film  seperti Pathe studio dan Nickelodeon. Periode ini juga menandai film menjadi sebuah media entertaiment yang sangat menjajikan dengan ditemukannya film berwarna,  penggunaan film dengan single frame[1], animasi dan berbagai teknik spesial efek lainnya.
(Film Style and Technology : 1907-1913). Periode ini menandai penemuan-penemuan teknik yang mengsupport kamera sebagai alat utama pembuatan film seperti laighting, sound, animasi. Periode ini juga menjadi awal antuasiasme pembuat film mengeksplorasi teknik lighting sehingga beberapa konsep lighting baru ditemukan seperti Scandinavian  lighting, shadow play dll.  Pada periode yang sama prosedur pembuatan film secara komersil mulai digunakan.
 (Dramatical Contruction From Stage to Film). Teori tentang bagaimana sebuah naskah film terstruktur dan diartikulasikan telah muncul di era 1908. Konstruksi bertutur dalam seni Teater memberikan pedoman yang penting kedalam cara bertutur Sinema. Di bab 10 ini Salt menjelaskan poin poin utama dalam membangun sebuah struktur penceritaan, Salt menguraikan  melalui buku  yang ditulis oleh Alfred Hennequin  ‘The Art of Playwriting’  seorang  Dramatis dari Belgia  yang dipublikasikan oleh Houghton Mifflin & co.



 (Film Style and Technology : 1914-1919).
Tahun 1914 adalah era dimana Perang dunia I dimulai. Hal ini berarti sinema di Eropa tidak banyak berkembang khususnya ketika kita berbicara teknologi film, hal berbeda tentunya dengan perkembangan teknologi film  di Amerika. Seperti yang diutarakan Salt bahwa di Prancis sendiri, pasar film lebih dikendalikan oleh pasar film Amerika.
 

Pada periode ini diperkenalkan bahan baku kamera film sjenis terbaru Kodak, jika  sebelumnya dengan kode E.A, lalu berganti dengan kode F, kemudian  muncul  Par speed, yang menarik perhatian pasar film di Eropa. Selain itu diperkenalkan pula sistem studio termasuk teknik pencahayaan studio, seperti spotlight dan floodlight serta metode tree point lighting.
 
Selain penggunaan camera track telah digunakan untuk pencapaian tiga dimensi yang tak dimiliki oleh fotografi. Periode ini juga telah dikenal pengguanan efek pada kamera (direct effect), seperti soft focus dan masking frame yang disebut pencapaian estetika, meskipun tak lain bisa kita bilang itu adalah bagian dari promosi teknologi. Sinema Italia mendapat perhatian bagi Salt terhadap perkembangan tersebut.  Menurutnya salah satu aspek penurunan sinema Italia adalah pencapaian pictorialism  yang terlalu  mengandalkan exterior scene, dan available light  yang terkadang relevansinya terlepas dari naratif.

Bab 12 hingga bab 26 (Film Style and Tecnology : History and Analysis, tulisan Barry Salt merupakan kumpulan hasil penelitian Salt menggunakan statistical style analysis yang sebagian juga terdapat pada bukunya yang berjudul: Moving Into Picture : More on Film History, Style, and Analysis.
Bab 12 (tatistical style analysis of motion pictures-part 1). Bab ini merupakan penelitian style pertama Salt menggunakan pendekatanya. Salt menghitung style fim-film amerika yang rilis sekitar tahun 1913-1929. Pada bab ini pula Salt menetapkan kategori dari skala shot yaitu; long shot (LS), full shot (FS), medium long shot (MLS), medium shot (MS), medium close up (MCU), big close up (BCU), very long shot (VLS). (lihat gambar1 dalam lampiran)
Bab 13 (film style and technology : 1920-1926). Periode ini ditandai dengnan kelahiran cinema ekspresionis Jerman (1924) dan perubahan prosedur laboratorium dikarenakan penemuan negatif film 200/400 feet yang menghasilkan gambar bergerak lebih lambat dari sebelumnya.
Bab 14 (film style and technology : 1926-1929). Pada periode ini microphone k yang menggunakan sinyal mulai digunakan (1927). Penemuan sound disk recording pun mengubah sistem sound dalam film dimana sebelumnya pengerjaan gambar dan suara dilakukan terpisah kini dapat dilakukan di satu studio saja.

Bab 15 (film style and technology : 1930an). Sistem teknik dua dan tiga warna pada periode  ini mulai digunakan. Teknik ini menggunakan sistem kamera technicolor splitting prisma dimana gambar dengan warna merah dan hijau (dua warna) dalam dua frame dimasukkan ke dalam satu strip negatif panchromatic menghasilkan gambar berwarna.
Bab 16 (style analysis of motion picture – part 2). Pada penelitian Salt di bab ini ia ingin menstabilkan parameter formal sutradara tidak sebatas skala shot saja. Kini Salt memasukkan camera movement sebagai salah satu parameter style sutradara.
Bab 17 (film style and technology in 1940-an). Pada periode ini eksplorasi angle kamera berkembang sangat pesat. Penggunaan low angle, wide angle hingga long take dengan wide angle banyak digunakan pada film-film di periode tersebut.
Bab 18 (film style and technology 1950-an). Periode ini dikenal dengan era benturan ideologi. Teknologi pada periode ini juga menjadi klaim ideologi tertentu seperti negara-negara komunis saat itu seperti Cina dan Kuba lebih memilih kamera buatan Rusia seperti kamera merk  Mitchel BNC dan Moskva EC 32. Klaim ideologi pada kamera berakhir ketika film masuk menjadi sebuah industri dengan persaingan yang ketat.
Bab 19 (statistical style analysis of motion picture – part2). Bab ini berisi hasil penelitian Salt tentang film-film investigasi Amerika yang rilis tahun 1959. Sampel yang digunakannya adalah film-film dalam format DVD maupun VHS Tape.
Bab 20 (film style and technology  1960-an). Periode ini ditandai dengan penemuan kamera 35mm dengan kamera support yang bisa digunakan untuk studio shooting dan menghasilkan gambar bergerak yang lebih halus.
Bab 21 (film style and technology in 1970-an). Penggunaan film warna dan hitam putih mulai banak diekplorasi. Film pertama yang menggunakan style tersebut adalah film young Frankenstein (1974), dimana gambar hitam putih diasosiasikan sebagai periode lampau/masa lalu. Pada periode ini juga mulai digunakan time code system.

Bab 22 ( film style and technology  1980-an). Pada periode ini teknologi perfilman tidak lagi sekedar kamera, sound dan lighting. 1982, orang-orang dikagetkan dengan penemuan 3D dan beberapa spesial efek menggunakan komputer dan animasi. Pada periode ini pula Sony Corporation mengeluarkan produk televisi teknologi HD atau HDTV yang memungkinkan kita menonton film tanpa harus ke bioskop.
Bab 23 (film style and technologi  1990-an). Jika sebelumnya Salt hanya meneliti film-film buatan ataupun yang rilis di Amerika, dalam bab ini Salt menganlasis style film-film Eropa.
Bab 24 (statistical style analysis of motion picture – part 4). Pada bab ini berisi hasil penelitian Salt terhadap perubahan style dalam film-film Amerika selama empat puluh tahun (1959-1999). Pada uraian di bab tersebut Salt cukup sistematis memaparkan langkah-langkah penelitiannya, mulai dari pencarian populasi, sampel hingga didapatkan hasil.
Bab 25 (film style and technology in 21st century). Pada bab ini dipaparkan bahwa kamera 35mm sudah sangat sulit digunakan. Abad 21 merupakan era digital tidak terkecuali teknologi perfilman yang juga berkembang mengikuti tren tersebut. Dengan teknologi digital gambar yang dihasilkan kini lebih realistis bahkan memasuki hyperrealita.





[1] Single frame filming kini lebih dikenal dengan teknik stop motion, awalnya dua potongan huruf dibuat bergerak membentuk kata-kata dengan menggesernya sedikit demi sedikit dalam satu frame dengan exposure yang sama . Teknik ini kemudian menjadi satu standar dalam animasi (Film Style and Technology : History and Analysis hal. 50)

4 komentar:

  1. alakadarnya sob.. kayanya anda pengajar STISI TELKOM ya?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. tulisan ini, resume singkat dari buku Barry Salt..
    Film Style and Technology : History and Analysis

    BalasHapus
  4. Keren.. boleh kasi tau rujukannya ga shob.. misalnya buku fisik atau ebooknya.. saya butuh bgt nih buat penelitian

    BalasHapus