Teori Film

Sabtu, 24 September 2011

Critic Auteur Theory

Sebelum kita masuk kedalam pokok bahasan utama , ada baiknya saya paparkan terlebih dahulu tentang kerangka dasar teori umum deskripsi dan analisa film. Namun sebelum itu saya akan mencoba mengajukan beberapa argumen dan bantahan mengenai teori teori film terdahulu yang kurang memuaskan. Kritikan saya (Barry Salt) terbagi atas 2 bagian, yakni:

Saya akan menunjukkan kelemahan utama atas berbagai usaha yang dilakukan dalam penjabaran teori beberapa dekade terahir ini, dan juga akan membahas kesalahan kesalahan yang muncul pada satu usaha penerapan dari masing masing teori.

Didalam buku ini (Film Style and Technology : History and Analysis ) tidak akan membahas teori teori awal yang merintis terciptanya teori Auteur, karena kelemahan kelemahan dari teori teori awal oleh, Kracauer, Bazin, dll telah cukup dibahas secara panjang lebar oleh Victor Perkins dalam bukunya “Film as Film” (Penguin Books, 1972).

Baru baru ini Noel Carrol telah menalaah subjek diatas dengan lebih dalam, bahkan berlebihan, dan lebih teliti dalam bukunya ‘Philosophical Problem of Classical Film Theory’ (Princeton University Press, 1988), Perkins juga menyuguhkan proposal proposal teori yang mengkaji film berlabel layar lebar komersil/ Commercial Feature Films, walau dia sendiri mengakui bahwa proposalnya masih bersifat terbatas dan membatasi.. oleh karena ide dan konsep yang ditawarkan masih berkaitan erat dengan beberapa aspek dalam teori Auteur, maka saya tidak akan membahasnya lebih lanjut, namun saya akan mengkaji rumusan/ analisa yang lebih penting dan berpengaruh dalam teori tersebut yang diusung oleh Andrew Sarris dalam The American Cinema (E.P. Dutton and co, 1968)

Jumat, 09 September 2011

Membantah Semiotik-Metz

Metz dan Sinema Semiotik


Rumusan teori Christian Metz yang mencoba mengkaji khasanah semiotila dalam sinema hanya mampu menghasilkan satu proposal yang bisa diaplikasikan/ diterapkan dalam menganalisa film. Metz, jarang sekali terjun langsung menganalisa film, namun sekalinya dia turun serta, yang bisa dia lakukan hanyalah menulis ulang kritik yang usang /cliché’ tentang subjek lama Film Society Classsics- seperti yang tertuang pada halaman 112-114 dalam bukunya Language and Cinema (Mouton, 1974).

Menurut Barry Salt, tulisan/ pernyataan Metz yang kadang kontradiktif dan sikapnya yang tidak konsisten dalam semiotika sinema merupakan kelemahan utama Metz dalam melegitimasikan teori karyanya.