Teori Film

Rabu, 21 Oktober 2015

Proses Film Dokumenter


                                                THE DOCUMENTERY PROCESS


FINDING  A FILM TOPIC

I have an idea/ subject, I want to make a film about and I am looking/ appropriate protagonists/ scenarios to convey my idea

I am given a task/ overall subject for which I will find a story/ protagonist

I meet people/ places that inspire  me to make a film about them  (and issue represented through them)


THE IDEA/ SUBJECT/ ISSUE

-       why do I want to make a film about certain theme/ person.
-       What other/ sub-themes does my convey
-       Why is the film of social or political relevance
-       How do I want to convey my subject
-       Why respectively by what means does my subject qualify as a film subject


RESEARCH

-       interviews/ observations of situationens/ protagonists that realate to the film’s subject
-       acquiring in-depth knowledge of the subject with the help of; archives, libraries, internet, interview with experts, …



CONCEPT/ EXPOSE

-       what is my story?
-       What is my main focus on?
-       What is my individual approach to the film/ subject?
-       What is my attitude towards it?
-       What questions do I have?
-       How do I tell ny story:
-       Choice and number of protagonists
-       What or which situations do I want to observe with the camera?
-       How I am planning to tell the story/ storyline?
-       What is the style/ form of my film  i.e Cinema Verite (intervening) or Direct Cinema (observing)




PLANING AND FINANCING THE SHOOT

-       putting a team together.
-       Number/ location/ dates of shooting days
-       Shoting schedule for every  day , include preparation for interviews.
-       Budgeting and financinf schedule.



SHOOT

The creative process is an interplay of planning and intuition. Every shot should be well prepared. Nevertheless you should be open to follow your instincts and ajust to the circumstances that you find in reality.
-       communicating at the set.
-       Watching/ screening rushes after every shoot

POST PRODUCTION

-       Digitising or importing the footage/ screening/ transcription/ structuring
-       Rough edit: in a creasingly densified version of the film you develop form (logic material) and structure of the film.

Method;

-       esthablising locations/ people
-       passing of time (i.e. a journey / continuous time..)
-       the outer logic of events  (what happens whend and why)
-       the inner logic (what ‘story’ do I want to tell ?  what stands  at the beginning of my (inner)   story , what has  it developed  to towards the end?
-       Final edit; every picture/ scene/ sequence/  transition from one scene to the next of the film gets  it’s final length
-       Soundmix , color correction, title credits , mastering


MARKETING

-TV cinema
-internet
-target audience

Press Folder

-       Sills/ posters/ postcards
-       Synopsis
-       Bio/ filmografi director
-       Team
-       Articles/ list of festivals
TREATMENT  (WHAT/ HOW /WHY)

LOGLINE

-       picture/ situation that represent the film / subject
-       description of people / places / story
-       (in depth description of protagonists)
-       questions posed relating to people / subject and to be explored ( not necessarily answered ) in the film
-       possible events/ storyline of the film
-       formal approach
-       director steatment







Senin, 02 Maret 2015

Bangga menjadi bagian di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)




Lama tak menulis di blog ini, saya ingin bercerita bahwa saya telah diterima sebagai PNS di LIPI (lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia), memang banyak yang beranggapan bahwa PNS itu seperti benalu dipohon yang rindang, namun hal itu bisa ditampikkan diera kekinian, bahwa iya, saya bangga menjadi bagian dari LIPI.
Proses seleksi masuknya tidaklah mudah, setelah mendaftar di penerimaan CPNS 2014 melalui online, saya diminta untuk memasukkan berkas berkas yang dibutuhkan untuk proses seleksi administrasi. Setelah lolos proses adminstrasi, maka nomer ujian pun didapatkan. Dengan nomer ujian tersebut menjadikan kita sah untuk ikut test tulisan yang diadakan kementrian terkait. 


Ada ribuan peserta ikut test di kelembagaan LIPI dengan berbagai macam satuan kerja.  Ujian berlangsung begitu transparan, berbeda dengan persepsi saya sebelumnya mengenai test CPNS. Dihadapkan pada sebuah computer untuk menjawab ratusan soal mengenai Kebangsaan, ilmu Hitung, dan Kepribadian.

Hasilnya akan kita tahu ketika kamu menutup soal dilayar monitor. Akan tertera point yang menentukan secara langsung apakah kita layak lolos ketahap seleksi berikutnya ataukah gagal. Dari panitia seleksi CPNS 2014 menentukan nilai ambang batas : TWK : 70, TIU: 75, TKP:126. Artinya, jika pointnya dibawah dari ketentuan tersebut, maka peserta ujian dengan sendirinya dianggap gugur.

Ditahap ini saya mampu lulus dengan nilai yang biasa saja, melewati tahap ini saja sudah bersyukur karena begitu banyak peserta yang harus terhenti langkah nya di tahap ini. Dan tahap selanjutnya adalah test psikologi dan wawancara. Di tahap ini kita selaku peserta seleksi CPNS sudah mengetahui sedikit banyak mengenai kandidat yang menjadi pesaing kita. Untuk formasi kerja yang saya ajukan terseleksi 48 orang peserta untuk 6 kursi yang disediakan.

Test psikologi juga cukup rumit mengingat soal soalnya begitu banyak, baik mengenai logika, intelegensi, karakter hingga tes gambar. Setelah itu memasuki tahap wawancara, dan setelah wawancara, maka tinggal berdoa yang bisa dilakukan untuk menanti kabar apakah lolos atau tidak di ujian seleksi CPNS LIPI.

Cukup lama  untuk menunggu hasil pengumuman test CPNS LIPI, hingga akhirnya saya mengetahui bahwa saya lulus dengan peringkat ke-6 diantara 6 kursi yang disediakan LIPI. Rasa bangga sudah bisa menjadi pilihan dari LIPI. Dan setelah Pemberkasan data dan sebagainya, akhirnya saya menuju kota Bandung, kota dimana saya ditempatkan nantinya.

Selama proses ini saya banyak belajar tentang hidup, bahwa untuk menjadi salah satu yang diterima LIPI mengingatkan saya akan banyak hal, terutama tentang keluarga, bahwa saya percaya keluarga akan memberikan kamu jalan untuk memberikan kamu rejeki tanpa kamu duga akan mampu melakukannya, bukan sebaliknya. Saya percaya bahwa rejeki seorang anak itu ada, saya bukan atau belum orang  yang taat beragama, tapi rencana untuk itu ada. 

Belakangan saya baru mengetahui kalau hari lahir anakku sama dengan  hari lahir LIPI, sebuah lembaga dimana semua ilmu pengetahuan akan dikonversi menjadi amal jariyah utuk hari kelak.
file bulan juli 2010
http://cinephilia-cine.blogspot.com/2010/07/film-expo-asia-bangkok-2010-1.html