Teori Film

Selasa, 08 Juni 2010

FILM ‘ROMAN PICISAN’ DALAM ARENA CULTURAL STUDIES. #3


I. Pendahuluan


I.a. Latar Belakang
Teori Naratif didalam sebuah mekanisme film terkadang membawa kita kepada suatu pemahaman makna yang berujung pada kesimpulan universal dari sebuah penuturan visual. Kesimpulan universal yang saya maksud disini yaitu pemahaman yang telah dipaparkan dari sang pembuat film (author) kepada penontonnya. Artinya, secara tidak langsung penonton akan diarahkan untuk menemui teks pembuat film yang dibalut dengan naratif-cara bertutur, sehingga dengan hal ini penonton mau tidak mau akan memposisikan dirinya kepada identifikasi teks dari author tersebut, dan hal yang paling gampang diidentifikasi adalah karakter- lakon dari cerita. Dengan demikian, penonton akan menciptakan sudut pandang, ia akan melibatkan diri dengan memunculkan karakter, seperti karakter yang mendapat simpati dan respect dari identifikasi penonton dalam hal ini disebut protagonist , begitu pula dengan sebaliknya tercipta karakter antagonist yang seolah tidak mendapat respek dan simpati dari penonton, dan umumnya kedua bentuk ini merupakan porsi penting dalam hal bertutur, meskipun dalam beberapa bagian ada pula karakter yang dialihkan, sulit diidentifikasi oleh penonton. Hal hal inilah yang saya maksud sebagai formula dalam teori Naratif yang bertujuan mengarahkan penonton untuk mendapatkan kode kode teks yang telah dirancang oleh sutradara-pembuat film, dengan efek yang telah diuraikan diatas bahwa penonton akan berpihak pada protagonist dan mengalihkan antagonist.