Teori Film

Sabtu, 24 Desember 2016

Karangsambung; School of Rock





Di masa lampau jauh sebelum terbentuknya peradaban manusia, bumi telah menunjukan aktivitasnya. Berdasarkan bukti – bukti pada batuan, pergerakkan benua diperkirakan dimulai sejak 180 juta tahun yang lalu, Afrika dan Amerika selatan berpisah pada 120 juta tahun yang lalu. Daratan yang kini menjadi India terpecah sejak 110 juta tahun yang lalu dan bergerak relative cepat ke utara.




 


 Di belahan bumi yang akan menjadi kepulauan Indonesia pada saat yang sama setelah daratan India terpecah dan bergerak ke utara, Australia memisahkan diri dari Antartika. Cikal bakal kepulauan Indonesia di perkirakan mulai terbentuk sejak 60 juta tahun yang lalu, sebagian material batuannya yang lebih tua berasal dari belahan bumi selatan.



Menurut para ahli geologi didalam perut bumi terdapat arus konveksi yang menyerupai pergerak air yang dipanaskan, arus konveksi inilah yang membimbing pergerakan lempeng benua dan lempeng samudera. 


 


Terhimpunnya batu-batuan di daerah Karangsambung dan sekitarnya adalah akibat pertemuan antara lempeng India-Australia dengan lempeng Asia yang dimulai sejak jaman kapur akhir atau sejak 60 juta tahun yang lalu.


 Bukti – bukti adanya pertemuan 2 lempeng dapat disaksikan di daerah Karangsambung melalui singkapan beraneka ragam batuan yang mencerminkan asal batuan tersebut.


 


Karangsambung terletak 19 km di sebelah utara kota Kebumen jawa tengah, kawasan ini dikelilingi perbukitan bermacam batuan dan di lembahnya mengalir sungai Loulo dan bermuara di Samudera Hindia, kawasan yang penuh perbukitan ini merupakan cerminan sejarah masa lampau Karangsambung.




Kompleks batuan pratersier Loulo, batu basalt, dan gabru serta serpetinik ini adalah merupakan kepingan batuan pembentuk lempeng samudra dan batuan asal perut bumi yang lebih dalam lagi. Batuan sedimen yang disebut rijang adalah penghuni dasar samudra.


Didalam batuan ini dijumpai makhluk renik yang pernah hidup puluhan juta tahun lalu dan kini telah menjadi fosil, itulah fosil radiolarian.


 











Rijang biasanya berasosiasi dengan lava basal, bentuk lava basalt yang aneh menyerupai bantal menunjukan bagaimana ia terbentuk pada puluhan juta yang lalu nun jauh diatas lantai samudra ia pun dinamai lava bantal. Dari bagian lempeng benua terangkat kepermukaan batuan metamorsekismika yang berkilauan. 

 


Bermacam-macam batuan itu berhimpun dan masing – masing batuannya menyimpan rekaman sejarah pembentukkannya. Di bagian selatan kompleks batuan pratersier pada 40 juta tahun yang lalu hingga 5 juta tahun yang lalu terbentuk urutan formasi batuan sedimen yang kemudian diberi nama formasi Karangsambung, formasi totogan, formasi waturanda, dan formasi penosogan.

 



Penelitian tentang Karangsambung pertama kali dilakukan oleh Verbeek, seorang geolog Belanda pada tahun 1891. Ia melakukan penelitian di wilayah Karangsambung. Hasil penelitian ini baru dipetakan secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Penelitian dilanjutkan oleh Sukendar Asikin, geolog Indonesia pertama yang mengulas geologi daerah Karangsambung berdasarkan teori Tektonik Lempeng.

 


Daerah Karangsambung telah banyak diselidiki terutama untuk kepentingan ilmu pengetahuan, daerah ini pun menjadi penting untuk mempelajari perkembangan sejarah geologi pulau jawa khususnya dan Indonesia barat pada umumnya.

 
 
Di desa Karangsambung itulah pada tahun 1964 dibangun sebuah kampus lapangan geologi, kampus ini dibangun untuk meninggikan mutu, teknik, perpetaan, dan metode pekerjaan lapangan bagi para calon ahli geologi. Pada tahun 1987 kampus lapangan geologi Karangsambung disempurnakan menjadi unit pelaksana teknis atau UPT laboratorium alam geologi Karangsambung.

 

Dan kini sebagian besar dari ahli geologi di Indonesia pernah mendapatkan pendidikan di kampus Karangsambung. Sejalan dengan derasnya isu – isu perlindungan lingkungan dan untuk mencari solusi ilmiah dalam rangka mencegah, memperkecil dampak, dan memperbaiki berbagai kerusakan dan degradasi alam maka pada tahun 2002 ditetapkanlah kampus ini menjadi UPT Balai Informasi dan Observasi Kebumian Karangsambung LIPI.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar