Teori Film

Rabu, 20 Desember 2017

Coretan Balik Layar Film Ekspedisi Baruna Jaya Pulau Sumba : (Perlukah Film Dokumenter Menggunakan 'Artist Publik Figur'?)

-->
 Agustus tahun 2016 film dokumenter Baruna Jaya dibuat, sebuah ekspedisi dari teluk Jakarta menuju perairan Sumba, perjalanan ini merupakan pertama kali saya bisa mengikuti kapal riset kebanggaan LIPI ini. banyak cerita dan kendala di film ini mulai dari mesin kapal hingga post produksi, hingga penyelesaian filmnya sendiri hingga memakan waktu  2 tahun. 

Saya ingat ketika kapal Baruna Jaya berlabuh di Sumba, kami bertemu dengan beberapa kru film 'Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak', film ini sendiri sudah tayang dan sukses dipenghujung tahun 2017.

Saat ini film Baruna Jaya Sumba telah masuk tahap proses mixing audio, semoga saja awal tahun 2018 sudah bisa selesai. Sedikit bocoran aja, pengisi suara (narator) di film ini diisi oleh Adipati Dolken dan Darius Sinathrya yang sudi meluangkan waktunya untuk membantu mensyiarkan ilmu pengetahuan dengan cara mereka, kami mengundang  mereka berdua mengingat film dokumenter sulit untuk mendapatkan tempat di penonton, usaha ini paling tidak menumbuhkan gairah film dokumenter khususnya bertema ilmiah.


ini saya share skrip Baruna Jaya, serta beberapa foto selama perjalan.
link video teaser: LIPI Channel

 https://www.youtube.com/watch?v=gkOLjEbB7y0&t=48s

Senin, 06 November 2017

Meramal Pemenang Piala Citra Kategori FILM TERBAIK

-->
Tahuuuuu bullet di goreng dadakan...

ditulisnya cepat semoga tak menyesatkan.



Meramal  Pemenang Piala Citra Kategori FILM TERBAIK

Berdasar pada segala sesuatu bisa diprediksi kemungkinannya, maka saya tertarik ‘meramal’ siapa kira2 pemenang piala Citra di kategori film Terbaik di tahun 2017. Tetapi tentunya bukan dengan metode penerawangan atau pun metafisik, karna tulisan ini sangat spontan jadi saya belum tau nama metode yang digunakan dalam memprediksi film apakah yang terbaik di tahun ini. Lalu seperti apa metode ramalan ini?

Singkatnya saya mencoba melihat dari sinopsis dan cuplikan film  yang beredar didunia maya sebagai data utama, sementara pendapat pribadi setelah nonton   film nya sebagai data sekundernya saja, maka dari itu judul  tulisan ini menggunakan kata ‘meramal’.

 So mari kita bahas jo.

Panitia FFI memutuskan ada lima film berhasil masuk nominasi penjurian kategori Film Terbaik 

1.     Cek Toko Sebelah,

Sutradara: Ernest Prakasa, Produksi Starvision.



2.     Kartini

Sutradara: Hanung Bramantyo, Produksi Legacy Pictures, Screenplay films.



3.     Night Bus

Sutradara: Emil Heradi. Produksi  Kaninga Pictures.



4.     Pengabdi Setan

Sutradara: Joko Anwar. Produksi  Rapi Film.



5.     Posesif

Sutradara: Edwin. Produksi Palari Film.