Teori Film
Rabu, 13 Oktober 2010
tidak ada wacana baru dalam '3 hari untuk selamanya'
I. PENDAHULUAN
I.a. Latar Belakang.
Film sebagai produk kebudayaan merupakan cermin realitas dari sosiokultur yang merupakan bagian dari gagasan yang dimiliki oleh pembuat film (author). Karenanya secara politis film tidak selalu dikaitkan sebagai sarana hiburan komersil belaka tetapi lebih sering dipandang sebagai agen dalam menyebarkan gagasan pembuatnya/film maker. Ia menjadi penting dikarenakan mampu menghadirkan subjektivitas individu bahkan menjadi identitas sebuah negara dan bangsa. Dalam kajiannya, film memiliki makna tunggal. Makna yang telah ditentukan oleh pembuatnya, dengan kata lain penonton digiring hanya pada satu gagasan yang ingin disampaikan oleh sutradara melalui element-element yang terdapat pada film tersebut seperti narasi, tokoh., Plot, dll.
Langganan:
Postingan (Atom)